Software Maintenance Maturity Model dan Application Service Library

Software Maintenace Maturity Model


     Maturity model adalah metode untuk mengukur level pengembangan manajemen proses yang diukur adalah sejauh mana kapabilitas manajemen tersebut. Peningkatan maturity akan mengurangi resiko dan meningkatkan efisiensi, mendorong berkurangnya kesalahan dan meningkatkan kuantitas proses yang dapat diperkirakan kualitasnya dan mendorong efisiensi biaya terkait dengan sumber daya TI. Maturity model memiliki ciri-ciri, yaitu :
  1. Proses pengembangan dari suatu organisasi disederhanakan dalam wujud tingkatan kematangan dalam jumlah tertentu.
  2. Tingkatan kematangan tersebut dicirikan dengan beberapa persyaratan tertentu
  3. Tingkatan-tingkatan yang ada disusun secara sekuensial
  4. Selama pengembangan, sang entitas bergerak maju dari satu tingkatan ke tingkatan berikutnya secara bertahap berurutan
     Software Maintenance bertujuan untuk memperbaiki kesalahan, meningkatkan kinerja, menyesuaikan dengan lingkungan, atau untuk menegah terjadinya kesalahan.


Application Service Library


     Adalah kerangka kerja domain publik yang digunakan untuk standarisasi proses dalam aplikasi manajemen. Istilah library digunakan karena disajikan sebagai satu set buku yang menggambarkan praktek-praktek terbaik dari industri TI. Kerangka ASL dikembangkan karena ITIL dan dikembangkan pada akhir tahun sembilan puluhan di Belanda. Tujuan ASL adalah membantu dalam profesionalisasi Manajemen.

     Ada 4 proses dalam cluster Dukungan Aplikasi :
  1. Use Support
  2. Configuration Management
  3. IT Operation Management
  4. Continuity Management

ASL2 Maturity Model

     Ada juga ASL2 Maturity Model dengan 5 level proses maturity :
  1. Level 1 - Initial
  2. Level 2 - Repeatable
  3. Level 3 - Defined and managed
  4. Level 4 - Optimizing
  5. Level 5 - Chain




                 

Komentar

Postingan Populer